BANDAR LAMPUNG - Sekitar 1.200 petani kopi di Lampung hasil binaan PT Torabika meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantu menyelesaikan persoalan penjualan hasil panen yang terus menurun.
Melalui Agus Susilo, petani yang ditunjuk untuk mewakili 1.200 kelompok tani binaan PT Torabika berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo.
Agus Susilo berharap, PT Torabika yang selama ini membeli hasil panenan kopi petani Lampung kembali membeli dengan jumlah sesuai hasil panen. Menurutnya, PT Torabika Sekarang hanya mampu membeli separo dari jumlah yang dulu biasanya dibeli.
Agus lalu berdiskusi dengan PT Torabika untuk mengetahui duduk masalahnya. Kelompok tani ini pun sudah melakukan konfirmasi ke pihak manajer pembelian PT Torabika alasan tidak bisa membeli seluruh hasil panen.
’’Setelah dilakukan konfirmasi ke pihak manajer pembelian dari PT Torabika Eka Semesta, ternyata ekspor kopi produksi PT Torabika ke Filipina mengalami penurunan akibat ada nya kebijakan bea masuk SSG terhadap kopi dari Indonesia,’’ ungkap Agus Susilo, Selasa (23/2).
Atas persoalan itu Agus memohon pemerintah pusat melakukan langkah diplomasi dagang agar pihak Filipina tidak mengenakan bea masuk kopi, melihat bahwa ekspor kopi Indonesia adalah Salah satu fokus utama dari Presiden Jokowi.
Agus berharap, jika Filipina tidak mengenakan bea masuk eksport kopi Torabika maka pengiriman kopi ke Filipina akan meningkat. Dengan demikian, kebutuhan akan kopi juga meningkat. Agus pun berharap paling tidak seluruh hasil panen kopi petani Lampung bisa terbeli semuanya.